antara mobil murah dan bahan bakar murah

Nur Hidayat

Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memopulerkan mobil murah yang dianggap sebagai kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan. Namun demikian, pernyataan ini mulai banyak menuai kritikan karena dianggap akan menambahn kemacetan yang telah ada. Adanya kemacetan akan menyebabkan penggunaan bahan bakar minyak juga tidak lagi hemat.

Sebenarnya ada solusi untuk kendaraan ramah lingkungan yaitu menggunakan energi terbarukan seperti gas dan bioetanol. Penggunaan kedua bahan ini akan mengurangi cemaran berupa karbon monoksida dan dapat memanfaatkan bahan baku dari limbah atau bahan bernilai ekonomi rendah serta memberdayakan masyarakat.

dari aspek bioindustri gas yng mungkin dipakai adalah bioetanol dan dapat dikembangkan nantinya adalah metana dan gas hidrogen.

bagaimana pendapat anda mengenai penggunaan produk bioenergi di Indonesia kendala apa yang ada dan bagaimana mengatasinya?

Tentang NHT

Prof. Dr. Ir. Nur Hidayat dosen di TIP FTP UB, sebagai ketua Riset Grup SBistec. Aktif dalam organisasasi profesi APTA, PATPI dan PERMI. Penulis sejumlah Buku Teknologi Pangan dan lingkungan.
Pos ini dipublikasikan di bioenergi dan tag , , , . Tandai permalink.

99 Balasan ke antara mobil murah dan bahan bakar murah

  1. widya islami anam / 125100307111031 / N berkata:

    Menurut saya, mengganti energi dari BBM menjadi bitanol dan gas hidrogen cukup baik karna ramah lingkunagan , lebih murah , dsb. Selain itu menipisnya BBM seharusnya pemerintah melakukan ini secara cepat sehingga banyak masyarakat yang mengetahui dan mengganti BBM dengan bitanol dan gas hidrogen. Untuk memperbaharui BBM butuh ribuan tahun lamanya sehingga tidak mungkin untuk memakainya secara terus menerus. Jika dengan menggunakan bitanol dan gas hidorgen lebih baik , lebih ramah lingkungan dan lebih murah maka segera di sosialisasikan terhadap masyarakat.
    kendaran yang lebih murah menurut saya sebaiknya pemerintah menggurangi para penjual mobil , semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan tersebut maka semakin macet juga , selain itu mobil murah apakah mempunyai keamanan seperti airbag , dll . penggunaan mobil juga memiliki dampak yaitu pembangunan jalan layang untuk mengurangi kemacetan , menurut saya itu juga menyebabkan pengeluaran negara menjadi cukup banyak 🙂

    • RIZKY AKBAR AMIN/125100301111085/TIP UB/KELAS_S berkata:

      Menurut saya penggunaan bioenergi di Indonesia masih minim dan terlambat. seharusnya bioenergi sudah digalakkan penggunaannya sejak paling tidak 5 tahun lalu. Sebaagai contoh negara eropa seperti Jerman sudah menerapkan pencampuran biodiesel dengan solar dengan kandungan biodiesel 10% sejak 2003 sedangkan di Indonesia baru banyak diterapkan pada tahun 2008.

  2. Mohammad Fahty Dewantara berkata:

    Menurut saya, yang perlu disubsidi adalah pendidikan dan kesehatan. Bukan mobil murah yang hanya menambah kemacetan. Karena proyek mobil murah tidak tepat sasaran. Rakyat kecil yang hanya mendapat upah dibawah tidak akan merasakan dampaknya. Yang lebih dibutuhkan adalah transportasi murah yang mencakup seluruh kalangan masyarakat. Kalau bioindustri gas masih bisa disubsidi tapi sistem yang diterapkan harus sesuai dan tidak ada monopoli kalangan tertentu yang memanfaatkan sebagai bisnis pribadi yang bisa menyusahkan rakyat dan tidak mendapat dampak dari penerapan biogas tersebut.

    • Mohammad Fahty Dewantara berkata:

      NIM 125100301111062
      Kelas C

      • Arika Hasanah berkata:

        Setujuu..
        tidak perlu repot-repot mensubsidi BBM kalau justru hanya bikin macet dan menguntungkan untuk beberapa pihak saja, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemerintah bisa mencarikan solusi untuk alat transportasi umum yang nyaman dan murah untuk masyarakat.
        dengan adanya inovasi dalam hal bahan bakar dengan harga murah nantinya akan memunculkan masalah baru lagi yaitu masalah kemacetan.

      • Arika Hasanah berkata:

        Arika Hasanah / 115100301111009/ Kelas P

  3. Untuk subsidi mobil murah dari pemerintah kita hanya bisa melihat dan merasakan bagaimana dampaknya. Alternatif bioenergi patut dikembangkan dan diterapkan, seperti bioetanol dan gas. Kita harus berkaca ke negara lain tak perlu jauh tengoklah negara Thailand, dimana disana semua kendaraan umum dari BBM beralih ke BBG (gas) yang lebih ramah lingkungan dibanding BBM. Thailand telah mampu melaksanakan konversi energi BBM ke BBG. Kendaraan tuk-tuk atau bajaj di sana semuanya telah menggunakan BBG. Juga telah ada MRT. Indonesia sedang mengarah ke sana, namun terlihat belum sepenuh hati. Gencar mengupayakan konversi BBM ke BBG, namun masih terkendala keterbatasan keberadaan SPBG.
    Keberhasilan konversi di Thailand tidak lepas dari keseriusan pemerintah Thailand untuk membangun SPBG hingga pelosok desa. Padahal, Thailand bukanlah negara penghasil minyak dan gas. Thailand merupakan negara pengimpor. Thailand menyediakan 2 SPBU sekaligus, sehingga warganya diberikan kebebasan untuk memilih. Beli BBM bisa tapi lebih mahal harganya. Patut ditiru. Dibutuhkan pula keseriusan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah pendukung konversi energi.
    Namun tetap harus disadari, bahan bakar gas tidak sepenuhnya ramah lingkungan. Gas tetap merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Gas alam masih termasuk bahan bakar fosil. Sudah saatnya kita juga konsisten pada upaya pengembangan energi terbaru. Energi yang lebih ramah lingkungan dalam arti sebenarnya. Menggunakan energi yang dihasilkan dari sumber alami, yang dapat diperbaharui, yang secara alami dapat muncul kembali setelah dipergunakan, seperti cahaya matahari, angin, hujan, arus pasang surut, dan panas bumi. Atau secara sederhana, menggunakan biogas atau bioetanol. Gas yang dihasilkan dari gas metana yang dilepaskan ketika kotoran hewan membusuk, atau dari sampah dan sistem saluran limbah, dan sebagainya. Gas metana yang dikumpulkan dan dimurnikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
    Ikhsan Alinudin (125100301111037) Kelas N – Bioindustri

  4. erin prastyo berkata:

    menurut pendapat saya, penggunaan bioenergi di indonesia adalah langkah yang sangat tepat untuk mengatasi krisis energi yang terjadi saat ini.Penggunaan bioenergi yang akhir-akhir ini yang marak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia membuktikan bahwa perlu adanya pembaharuan mengenai energi yang kita pakai. dengan sumber daya alam yang melimpah seharusnya indonesia mempunyai energi alternatif yang bisa diandalkan. Misalnya saja singkong yang begitu melimpah di Indonesia dapat dijadikan bioethanol, tetapi mempunyai sumber daya alam yang melimpah tidak menjadikan Indonesia mempunyai energi alternatif yang dapat diandalkan.
    Kendala yang ada di masyarakat adalah pemerintah yang tidak sepenuhnya mendukung dalam pengembangan produk bioenergi ini menjadi industrialisasi,sehingga produk bioenergi ini hanya dapat di nikmati sebagian kecil masyarakat indonesia saja. Kebijakan yang tumpang tindih juga menjadi masalah yang serius dalam pengembangan produk bioenergi ini.
    untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan kerjasama antara semua pihak-pihak yang terkait untuk pengembangan produk bioenergi agar dapat diproduksi secara masal sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia

  5. erin prastyo berkata:

    Erin Prastyo
    115100707111004
    kelas I

  6. muhammad mahrus aula / 125100301111031 / N berkata:

    memang sangat bagus jika mampu mengembangkan bioenergi untuk menggantikan BBM..
    namun disisi lain tetap harus menjaga “keseimbangan alam” dan kesenjangan sosial yang “mungkin” akan terjadi..
    semakin banyak hasil alam yang diserap maka disitulah keanekaragaman hayati juga akan berkurang, hal ini sering diremehkan oleh masyarakat modern..

  7. Muhamad Isyroqi/115100300111009/Kelas C berkata:

    Peluang dalam mengembangkan bioenergi di Indonesia untuk menggantikan BBM cukup besar. Karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang dapat dikembangkan untuk dijadikan bioenergi seperti kelapa sawit dan minyak jarak pagar. Kedua tanaman tersebut bisa dijadikan sumber bahan bakar biodiesel. Untuk pengembangan bioetanol dapat diarahkan ke pemanfaatan molase dari tanaman tebu, sehingga tudak mengganggu produksi dari gula. Namun, sampai saat ini masih banyak yang belum dapat dikembangkan oleh pemerintah. Karena kebijakan pemerintah yang lebih memilih untuk impor BBM daripada mengembangkan bioenergi. Seharusnya pemerintah lebih memfokuskan masalah ini. Yaitu dengan menggandeng Perguruan-perguruan tinggi dan swasta untuk mengembangkan bioenergi tersebut. Sehingga kebutuhan energi dalam negeri dapat tercukupi.

  8. Nama : Yustus Yekusamon
    Nim : 115100306111003
    kls : N

    Saya sangat mendukung Kebijakan pemerinta terhadap konversi BBM ke Produk Energi terbarukan berupa gas Hidogen,ini merupakan hal yang sangat tepat karena hasil reaksi kimia hidrogen dengan oksigen di udara hanya menghasilkan uap air dan panas,sehingga hidrogen merupakan teknologi yang ramah lingkungan, dan gas hidrogen menghasilkan energi yang lebih besar daripada bahan bakar lainnya, dimana dalam basis massa, energi yang dihasilkan hidrogen hampir mendekati tiga kali energi yang dihasilkan oleh bensin (120 MJ/kg hidrogen sebanding dengan 44 MJ/kg bensin). Hidrogen tidak menghasilkan polusi udara saat dibakar
    Pemerintah indonesia telah mentargetkan antara tahun 2009-2010 komposisi biofuel dan bioenergi mencapai 15 persen berbanding 85 persen. Kebutuhan nasional untuk bahan bakar nabati sedikitnya 18 miliar liter per tahun namun belum mampu terpenuhi sampai saat ini,hal ini disebabkan keterbatasan bahan baku nabati misalnya ubi kayu,jagung,jarak,sargun bukil kelapa sawit dll,karena harus berbagi dengan berbagai industri lain,bahan baku adalah kendalah utama dalam pengembangan produk kedepannya.
    kendala kedua masalah harga jual yang mahan karena proses pengolaan bahan baku membutukan biaya yang besar dan pemerinta belum mengalokasikan dana secara teratur dalam membantu industri yang memproduksi bioenergy,sehingga sampai saat ini Indonesia baru memanfaatkan 3,25% atau sekitar 1.618 megawatt dari seluruh potensi bioenergi yang berasal dari limbah biomassa sebesar 49.810 megawatt.
    misalnya PT Bakrie Rekin BioEnergy, perusahaan patungan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk dan PT Rekayasa Industri, terpaksa mengundurkan rencana produksi 100.000 ton bioenergi yang semula ditargetkan bisa terealisasi akhir 2008 menjadi akhir 2009 mendatang dan sampai saat ini belum berjalan dengan baik.

    Berdasarkan beberapa kendalah di atas ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar dapat mengatasi permasalahannya yaitu:

    1. pemerintah harus membentuk suatu tim khusus untuk melakukan survey penggumpulan data dalam pemanfaatan mikroorganisme yang mampu mengkonversikan limbah industry,kotoran ternak,kotoran manusia menjdi gas hydrogen Karena menurut beberapa literature yang saya baca mengatakan dalam kotoran ternak,kotoran manusia,dan limbah industri lain banyak mengandung unsur nutrisi yang jika di uraikan akan menjadi gas metana,sehingga dengan mengunakan mikroorganisme yang mampu mengkonversi menjadi gas hydrogen dengan menanbahkan beberapa unsur penghasil gas hydrogen yang jika dikonsumsi oleh mikroorganisme dapat menghasilkan gas hydrogen secara epektif.

    2. pemerintah harus benar-benar berkomitmen dalam melakukan pengembangan berkelanjutan degan memperluas lahan bahan baku pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bioenergy terbarukan misalnya pengembangan,lahan biji jarak,lahan ubi kayu,lahan jagung,sargon, dll halni dilakukan agar produksinya melimpah sehinga harganyapun tetap setabil dipasaran tidak bersaing dengan industri pangan lainnya.

    3. pemerintah harus memberikan insentif berupa subsidi atas penjualan bioenergy di pasar domestik. maka harga jual bioenergy di pasar domestik otomatis bisa menjadi lebih murah dibandingkan fosilfuel.

  9. Novita Sari berkata:

    Novita Sari / 115100300111055 / kelas P
    Perkembangan kebutuhan energi di dunia khususnya di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya dan bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan semakin terbatasnya cadangan energi fosil serta kepedulian terhadap kelestarian hidup. Semakin lama persediaan bahan bakar kian waktu semakin berkurang. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil merupakan masalah besar dan memerlukan solusi yang mendesak. Mengingat gas buangan yang dihasilkan dari kendaraan yang akan merusak lingkungan dan mengakibatkan pemanasan global serta kondisi subsidi bbm yang makin berkurang. Saat ini para ahli telah mencari pengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya adalah pemanfaatan bioenergi.
    Adanya penggunaan bioenergi di Indoensia merupakan langkah yang cukup bagus dalam menghadapi krisis bahan bakar yang terjadi pada saat ini. Hal ini didukung dengan besarnya potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia. Beberapa tanaman yang potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola,dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren,nipah, dan lontar untuk bioetanol (Sumaryono 2006).
    Kendala utama yang menghambat perkembangan penggunaan bioenergi adalah harga jual bahan bakarnya yang sulit bersaing secara ekonomi dengan BBM bersubsidi. Kendala yang kedua, pengembangan komoditas penghasil bioenergi akan bersaing dengan kebutuhan bahan pangan atau pakan.
    Sehingga solusinya adalah, perlunya perluasan areal tanaman untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas sehingga dapat memenuhi kebutuhan, baik pangan, pakan, maupun produk bioenergi. Kemudian adanya pembudidayaan tanaman jarak pagar secara komersial, karena masyarakat hanya memanfaatkan tanaman jarak pagar sebagai pembatas kepemilikan lahan. Selain itu, dari institusi baik pemerintah maupun swasta perlu adanya kolaborasi dalam pengembangan inovasi teknologi serta perlunya kesadaran dan dukungan dari para akademisi dan masyarakat untuk turut dalam mereduksi kebutuhan bahan bakar dan pencemaran lingkungan.

  10. Awanda Tyas Mahardika / 125100307111077 / N berkata:

    Menurut saya gagasan penggunaan bahan bakar bioetanol sangat baik , terutama untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang sudah semakin terbatas ketersediaannya. Namun semua hal ini harus disertai informasi yang mumpuni ke masyarakat , agar masyarakat paham tujuan utama diberdayakannya bietanol sebagai bahan bakar. Selain itu jika memang bioetanol akan diedarkan secara luas ke masyarakat , harus dipertimbangkan juga mengenai harga dr bioetanol itu sendiri. Diusahakan semua kalangan dapat membeli , sehingga produksi karbonmonoksida dapat berkurang dan semua kalangan masyarakat dapat berpartisipasi untuk menanggulangi pencemaran udara.

  11. Nia Tri Kusumaningrum/115100301111001/klas P berkata:

    Pemanfaatan energi alternatif yang gencar digalakkan akhir-akhir ini bukan tanpa alasan. Pada tahun 2010, diperkirakan sebesar 23 Juta kL bensin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun pertamina hanya mampu memasok sekitar 16 Jt kL/tahun dan cenderung konstan, padahal setiap tahun kebutuhan masyarakat terus meningkat sebesar 10 %. Akibatnya, pemerintah kewalahan memenuhi kebutuhan bensin dalam negeri. Selain itu, semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil dan emisi karbon juga menjadi salah satu pendorong utama.
    Berdasarkan hasil kajian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) paling mutakhir tentang kondisi energi di Indonesia. Jika tidak ada eksplorasi baru, menurut kalkulasi ESDM, cadangan minyak bumi sekitar 9,7 barel dan diperkirakan akan habis 15 tahun lagi. Untuk cadangan batubara kita sekitar 50 miliar ton (3% potensi dunia) diperkirakan dapat digunakan sedikitnya 150 tahun mendatang. Untuk cadangan panas bumi sekitar 27 ribu MW (40% potensi dunia) dan gas 60 tahun lagi. Sedangkan untuk Tenaga air sekitar 75 ribu MW (0,02% potensi dunia). Jika pemerintah tidak berinisiatif mencari bahan terbarukan, maka negeri ini akan semakin terpuruk dalam hal pemenuhan energi. Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang diinduksi oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di Indonesia.
    Indonesia sebagai salah satu negara tropis yang memiliki sumberdaya alam yang sangat potensial. Usaha pertanian merupakan usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki potensi sumber daya lahan, agroklimat dan sumber daya manusia yang memadai. Kondisi iklim tropis dengan curah hujan yang cukup, ketersediaan lahan yang masih luas, serta telah berkembangnya teknologi optimalisasi produksi dapat mendukung kelayakan pengembangan biofuel (bioenergi).
    Biofuel adalah bahan bakar dari sumber hayati (renewable energy). Biofuel, apabila diartikan untuk pengganti BBM, maka biofuel merupakan salah satu bentuk energi dari biomassa dalam bentuk cair, seperti biodiesel, bioethanol dan biooil. Di Indonesia ada 49 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Beberapa tanaman yang potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol (Sumaryono 2006). Selain potensial sebagai penghasil bioenergi, beberapa komoditas tersebut, seperti kelapa sawit, kelapa, kapas, ubi kayu, tebu, dan sagu, juga merupakan komoditas sumber bahan pangan dan pakan. Namun masalahnya pengembangan komoditas sumber bahan pangan sebagai bahan baku bioenergi dipandang kurang etis karena berkompetisi dengan bahan pangan dan pakan.

  12. Puti Fathima Adinta 115100307111007 berkata:

    Menurut saya pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar pengganti BBM dapat dikatakan baik. Karena sebagai mana kita ketahui bahwa cadangan minyak bumi semakin hari akan semakin menipis, sepeti kita ketahui bahwa minyak bumi adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui.
    Untuk itu pemanfaatan bioetanol yang berasal dari ubi kayu, sagu, dan bahan pertanian lainnya sangat dianjurkan. Apalagi seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara agraris, sehingga jika digunakan bioetanol sebagai bahan bakar, tentu saja akan mensejahterakan para petani Indonesia.
    Kendala yang mungkin dapat terjadi jika digunakannya bioetanol sebagai bahan bakar adalah, perlunya waktu adaptasi untuk masyarakat Indonesia sendiri. Tentunya diperlukan edukasi yang menyeluruh kepada masyarakat agar dapat memahami manfaat dari penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar. Dalam hal ini dapat dilakukan metode untuk mengkonversi sistem, yaitu konversi bertahap (phase in conversion), dimana sistem akan diimplementasikan beberapa kali yang sedikit demi sedikit akan mengganti sistem yang lama, dalam hal ini sistem yang lama adalah penggunaan bahan bakar. Dengan begitu dapat diketahui respon awal dari beberapa daerah di Indonesia.

    Puti Fathima Adinta
    115100307111007
    Kelas C

  13. nasrullah Jamaluddin berkata:

    nasrullah jamaluddin
    115101013111001
    kelas C
    progam LCGC ( low cost green car ) memang sudah mulai diaplikasikan di indonesia. hal ini sejalan dengan hadirnya mobil” murah pabrikan jepang yang sudah mengaspal di indonesia. akan tetapi ini tentunya akan menambah beban konsumsi bbm kita yang semakin tinggi. untuk itulah perlu adanya terobosan dibidang energi terbarukan yang harus segera aplikasikan. salah satunya adalah biodisel dan bioetanol. pertama kali kemunculan bahan bakar penggati ini memang menuai pujian dan respon positif. namun ada beberapa masalah yang mengakibatkan perkembanganya stagnan alias jalan ditempat diantaranya adalah produksinya yang masih kecil. bbm jenis ini belum bisa diproduksi secara masiv hal ini karena dalam proses produksinya nanti perlu persiapan yang banyak baik dari segi biaya, perlatan maupun SDM nya. sama halnya yang pernah di gembar gemborkan mentri bumn yg ingin memproduksi mobil ESEMKA namun belom bisa teralisasi secara masiv karna perlu persiapan yang matang dalam prosesm produksinya.
    penggunaan bio energi diindonesia belom diaplikasikan secara luas. kesadaran masyarakat masih kurang karena pemerintah pun belom total untuk mensosialisakanya. namun ada beberapa bioenergi yang banyak dipakai masyarakat yaitu biogas . salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mngatasi ini adalah dengan membatasi penggunaan bbm di masyarakat dan lebih menguatakan upaya sosialisasi penggatian bbm ke bioenergi.

  14. Putu Leonaldy P P 125100307111003 Bioindustri Kelas C berkata:

    Kita telah mengetahui semua bahwa masyarakat indonesia adalah konsumen, dimana lebih banyak mengonsumsi sesuatu dari pada memproduksi sesuatu. Mobil berbahan bakar bioetanol merupakan terobosan baru nan baik di era global warming,tapi perlu disadari masyarakat Indonesia selama ini mengonsumsi hanya melihat trendmarks dimana sesuatu yang lagi booming itu yang mereka gunakan,komentar saya
    1.bagaimana cara pemerintah untuk menarik simpatik masyarakat untuk menggunakan mobil tersebut?
    2.apakah semua masyarakat Indonesia paham semua kegunaan menggunakan bahan bakar bioetanol,sehingga mereka bisa berpikir dua kali untuk membelinya?
    3. Bagaiamanakah cara pemerintah untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat,apalgi produk ini baru,mereka tentu mempunyai rasa tidak yakin pada barang tersebut,atau perlu para pihak instanti negara yang menggunakannya terlebih dahulu?

  15. RIZKY DITYA LARASATI berkata:

    RIZKY DITYA LARASATI / 125100300111010 / BIOINDUSTRI KELAS N

    Mobil murah yang sedang gencar di populerkan ini memang sesuai dengan kriteria negara Indonesia yang cenderung meilih barang dengan harga murah. namun demikian, ketika semakin banyak orang kemudian menggunakan mobil tersebut akan terjadi banyak masalah, diantaranya kemacetan yang sudah parah akan menjadi semakin parah. dari yang sebelumnya mobil murah ini ditujukan untuk ramah lingkungan maka akan menjadi tidak ramah lingkungan karena terjadi kemacetan yang menyebabkan tidak hemat bahan bakar.
    selanjutnya, penggantian bahan bakar fosil dengan bioetanol ini memang sangat baik karena dapat mengurangi polusi dan ramah lingkungan. namun demikian, pemerintah kemudian akan mengalami banyak masalah jika semua orang kemudian berpindah untuk menggunakan bioetanol sbg bahan bakar. tetapi ketika kemudian terjadi kerusakan lingkungan karena adanya polusi yang disebabkan kemacetan, maka tumbuhan akan mengalami kesulitan untuk tumbuh dan akan berdampak bagi kelangsungan bioetanol. maka, pemerintah perlu mengupayakan solusi yang tepat agar orang-orang mengerti maksud dari penggunaan mobil ramah lingkungan dan penggantian bahan bakar dengan bioetanol.

  16. Fatma Kurniawati berkata:

    Fatma Kurniawati/ 115100302111003/ Biondustri Kelas C
    Menurut pendapat saya, lebih kepada BBM murah karena semua kalangan bisa merasakan dampak positifnya tetapi dalam subsidinya harus sesuai dengan ketentuan dan tepat pada sasaran, tidak hanya dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kalau mobil yang murah akan menimbulkan banyak kemacetan dan juga kelangkaan BBM. Lebih tepatnya dengan cara memanfaatkan minyak bioethanol dan biodiesel yang berasal dari hasil olahan tumbuh-tumbuhan menjadi alternatif utama untuk dikembangkan menjadi pengganti bahan bakar fosil (dari minyak bumi) di dunia dan akan banyak memberi keuntungan bagi manusia dan lingkungan. Di Indonesia, minyak bioethanol sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di negara ini dan sangat dikenal masyarakat. Minyak bioethanol berasal dari tumbuhan tebu, jagung, singkong, ubi dan sagu, sedangkan biodiesel dari sisa olahan sawit, kelapa, jarak pagar dan kapuk. Hasil penelitian di sejumlah negara membuktikan bahan bakar alternatif ini mampu mengantikan bensin dan solar. Selain menggantikan bensin, minyak bioethanol juga memiliki keunggulan mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18 persen. Sedangkan minyak biodiesel yang menggantikan solar memiliki keunggulan rendahnya kandungan sulfur serta angka cetane lebih tinggi. Selama ini, tingginya kandungan sulfur merupakan salah satu kendala dalam penggunaan mesin diesel dan hal ini akan bisa diperbaiki dengan minyak biodiesel. Tetapi produksi bioethanol dan biodiesel belum mendapatkan perijinan untuk produksi secara bebas dan menyeluruh. Hal ini yang membuat manfaat bioethanol dan biodiesel belum bisa dinikmati masyarakat luas hanya sebagaian kecil yang bisa menikmatinya. Oleh karenanya perlu adanya kerja sama yang baik antara pihak pemerintah, pembuat bioethanol dan biodiesel ataupun masyarakat dalam produksinya sehingga suatu saat temuan ini bisa diterapkan dan digunakan oleh seluruh masyarakat luas. Terima Kasih

  17. Nama : Erwin Arya Winanto
    NIM : 125100301111017
    Kelas : C

    Menurut saya, penggunaan produk bioenergi di indonesia belum begitu ditekan kan dan masih mengandalkan dari sumber daya fosil dan impor bahan bakar minyak dan gas dari luar negeri. Walaupun menurut data puspitek, indonesia memiliki sekitar 60 jenis tanaman yang berpotensi dijadikan bio energi seperti tebu, aren, jagung, rerumputan, singkong, sagu, gandum, nipah, dan sorgum. Indonesia memiliki sejumlah kekayaan yang jarang dimiliki oleh negara lain. Kekayaan itu dapat dimanfaatkan untuk menyediakan energi bagi rakyat Indonesia yang jumlahnya terus meningkat. Ada beberapa kekayaan Indonesia yang berpotensi sebagai penghasil energi non fosil. Berikut disajikan potensi-potensi energi non-fosil yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Tenaga hidro kapasitas 74.67 GW, Geothermal 27 GW, Mikrohidro 0.5 GW, Biomassa 49.81 GW, Energi Matahari 4.8 kWh/m2/hari, dan Energi Angin 6m/detik. (Pratomo, 2005). Manfaat bioenergi adalah dapat diperbaharui, tingkat polutan yg rendah dan mudah di jangkau karena bahan tersebut (tanaman) terdapat di sekitar kita, serta dapat menjadi sumber penghasilan bagi negara. Kendala utamanya adalah kurang nya pengetahuan tentang pengelolaan bioenergi, keterbatasan sumber daya manusia dan keterbatasan mesin dan teknologi. Kendala tersebut dapat di atasi dengan mempelajari lebih lanjut tentang pengelolaan bioteknologi, menciptakan sumber daya yg kompeten dalam bioenergi atau mendatangka orang ahli dari luar negeri dan memproduksi mesin dan teknologi tentang bioenergi.

  18. Moch.Ony Fahmy N berkata:

    Moch.Ony Fahmy N/125100307111060/ Bioindustri Kelas S
    Menurut pendapat saya, solusi yang menawarkan mobil murah itu sangat kurang tepat apalagi diterapkan di negara kita Indonesia yang notabene masalah kemacetan sampai saat ini masih belum bisa teratasi. Apalagi ditambah dengan adanya mobil murah, justru akan menambah mobil-mobil yang “berkeliaran” khususnya di DKI Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia, tentu malah jelas akan bisa menambah parah kemacetan. Mobil murah bukan solusi yang tepat karna akan menimbulkan banyak permasalahan yang muncul. Solusi kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat BBM memang perlu, tetapi dalam satu sisi BBM semakin banyak berkurang disebabkan karena banyaknya kendaraan yang baru dengan harga relatif murah dan mengakibatkan polusi atau pencemaran udara yang dapat menambah pemanasan global atau yg bisa dikenal dengan global warming. Dan salah satu langkah solusi untuk mengganti energi bahan bakar minyak(BBM) yaitu dengan penggantian bahan bakar fosil dengan bioetanol dapat dikembangkan nantinya adalah metana dan gas hidrogen. Di Indonesia sendiri, minyak bioetanol sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di negara ini dan sangat dikenal masyarakat. Dan nantinya ini memang sangat baik karena dapat mengurangi polusi dan ramah lingkungan. Dan mengenai penggunaan produk bioenergi di Indonesia, permasalahan utama yg dihadapi adalah ketersidiaan bahan baku yang sulit di dapat namun sebenarnya negara kita kaya akan sumber daya alam yang melindah tetapi sumber daya manusianya yang belum dapat bisa menggunakan secara baik dan efisien.

  19. Septa Dikarina berkata:

    SEPTA DIKARINA WINISUDA / 125100301111053 / BIOINDUSTRI KELAS C
    Menurut saya, penggunaan bioetanol sebagi bahan bakar adalah cara yang tepat karena hampir tidak mempunyai efek samping. Akan tetapi dalam kenyataannya bioetanol belum dapat menyaingi bensin. Padahal banyak sekali manfaat yang dapat diambil jika Indoneisa beralih menggunakan bahan bakar bioetanol atau campuran bioetanol dengan bensin, slaah satunya untuk menghemat ketersediaan jumlah bensin saat ini. Menurut saya, perlu tindakan dari pemerintah, tindakan tersebut baik berupa sosialisasi muaupun pemenuhan fasilitas yang dapat mendukung adanya bioetanol sebagai bahan bakar. Jika pemerintah menyediakan fasilitas seperti pabrik (pembuatan bioetanol) sehingga mempermudah pengguna kendaraan bermotor untuk mendapatkannya.

  20. sriutami.iksan berkata:

    Sriutami iksan 115101007111006
    Bioindustri kelas C
    Menurut saya,masalah kemacetan tidak bisa diatasi dengan menaikkan harga mobil.Saya rasa pemerintah harus memikirkan cara lain untuk mengatasi kemacetan dari pada menyalahkan harga mobil yang murah ini.Sementara kelemahan lain dari mobil murah hemat BBM ini ialah bahan bakar yang dipakai. Ternyata dibalik rencana pemerintah yang hendak memberikan mobil yang terjangkau bagi rakyat, ada rencana dan target tersembunyi yang hendak menjadikan Indonesia bebas dari BBM bersubsidi Ternyata tidak boleh senang dulu dengan dibukanya penjualan mobil irit ini minggu lalu, mobil ini harus diisi menggunakan pertamax ataupun BBM dengan ron diatas 92 seperti Shell dan sebagainya. Yang pasti BBM bersubsidi Premium tidak bisa digunakan di mobil ini, karena menurut penuturan menteri perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mesinnya memang dirancang hanya menerima BBM dengan ron 92 minimum. Jika pembeli tetap memaksa menggunakan premium, maka mobil ini akan rusak 2 tahun, selain itu garansi mobil ini jadi tidak berlaku. Oleh karenanya perlu adanya kerja sama yang baik antara pihak pemerintah, pembuat bioethanol dan biodiesel ataupun masyarakat dalam produksinya sehingga suatu saat temuan ini bisa diterapkan dan digunakan oleh seluruh masyarakat luas. Terima Kasih

  21. Eka Prastya berkata:

    Nama : Eka Prastya
    Nim : 125100300111023
    Kelas : C

    Bioetanol dirasa sangat baik karena dapat diperbaharui mengingat bahwa stok BBM sudah semakin menipis. Namun terdapat kendala dalam pengembangan bioetanol di Indonesia. Bahan baku bioetanol hanya terfokus pada tetes tebu, namun ketersediaannya kurang untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga perlu dikembangkan pembuatan bioetanol dengan bahan lainnya, misalnya singkong atau jagung. Hal ini juga perlu dukungan pemerintah dalam bidang pertanian. Bisa dalam pemberian subsidi pada pupuk dan bibit tanaman yang nantinya akan dijadikan bioetanol. Selain itu juga terdapat kendala dalam biaya produksi yang masih tinggi karena teknologi yang digunkan masih kurang baik. Perlu penelitian untuk menemukan teknologi yang lebih baik agar dapat lebih efisien dalam produksi.

  22. ullivia fatasya berkata:

    Menurut saya, penggunaan gas dan bioetanol untuk mengganti ahanbakar minyak untuk kendaraan sangat baik. disampin dapat mengurangi cemaran udara, dapat pula mengurangi polusi yang semakin menjadi di negara kita ini. Di era yang sangat terpacu dengan teknologi ini, seharusnya akan lebih baik jika kita memanfaatkan sumberdaya apapun yang ada untuk mengganti bahan bakar minyak sebagai alternatif. Selain bahannya yang mudah di dapat, proes prmbuatannya pun tidak memerlukan waktu lama seperti halnya bahan bakar miyak pada umumnya. Hanya saja, masyarakat masih banyak yang belum mengerti mengenai proses pembuatannya, sehngga ereka lebih memilih untuk menggunakan bahan bakar minyak yang telah ada untuk kubutuhan sehari-hari mereka.

  23. WIDI AYU SIGMA PRATIWI 115100300111070 KELAS S berkata:

    WIDI AYU SIGMA PRATIWI
    115100300111070
    KELAS S

    Menurut saya, dampak yang diakibatkan oleh adanya mobil murah sangatlah besar seperti Kemacetan, berkurangnya BBM, ekonomi, sosial, dll. Seharusnya pemerintah tidak lagi memperjual belikan mobil-mobil yang hanya menimbulkan berbagai dampak negatif itu. Fasilitas transportasi umum seharusnya lebih bisa diterapkan dengan tepat guna serta dengan menggunakan Bioetanol Sebagai bahan bakar substitusi BBM pada motor berbahan bakar bensin; digunakan dalam bentuk neat 100% (B100) atau dicampur dengan premium (EXX).
    Gasohol* s.d E10 bisa digunakan langsung pada mobil bensin biasa (tanpa mengharuskan mesin dimodifikasi).

    Motor atau mobil yang menggunakan bahan bakar campuran bioetanol kerja mesinnya lebih bagus. Bisa membuat kendaraan sanggup menempuh jarak lebih jauh. Syaratnya, bioetanol yang digunakan sebagai campuran harus murni 99,5%. Artinya, nyaris tak tercampur zat lain. Pernah dilakukan uji coba pada dua buah motor. Satu motor diisi 1 liter bensin campur bioetanol, motor yang satunya diisi 1 liter bensin murni. Motor dengan bensin campur bioetanol meampu menempuh jarak 47 km, motor bensin murni 40 km.
    Gas buang bioetanol lebih sedikit polusinya. Itu karena gas buang bioetanol melepas karbondioksida lebih banyak dari pada karbonmonoksida. Karbondioksida adalah zat yang diperlukan tumbuhan untuk memasak makanan. Sebaliknya, gas buang bensin banyak mengandung karbonmonoksida yang merugikan kesehatan makhluk hidup.
    Pencampuran bioetanol juga bisa menghemat penggunaan bensin. Dalam setahun, kita bisa menghemat bensin sebanyak 1,5 juta kiloliter. Kalau diuangkan, itu setara dengan Rp 8.170.000.000.000,00.
    Pembakarannya lebih sempurna. Asapnya pun lebih ramah lingkungan dan tanaman ini dikenal gampang hidup. Tinggal tancap batangnya di tanah basah, ketela pohon (Manihot utilissima atau Manihot esculenta) niscaya tumbuh.

    Sumber : http://sarwendahs.blogspot.com/2012/04/bioetanol-bensin-dari-tanaman.html

  24. iman nur zaman NIM: 115101001111008 KLS C berkata:

    Menurut saya penggantian bahan bakar BBM dengan bioetanol merupakan solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan bahan bakar di Indonesia. Dimana bioetanol sendiri merupaan pengganti bahan bakar yang cukup murah, dan dinegara lani seperti Bangkok sudah menerapkan bioetanol sebagai bahan bakar penganti. Dimana minyak bakar nabati adalah bioetanol (C2H5OH). Bioetanol adalah bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Bioetanol juga merupakan hasil fermentasi biomassa dari sumber karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme dan ramah lingkungan karena bersih dari emisi bahan pencemar. Pengunaan bioetanol sebagai sumber energi memiliki kelebihan dalam hal kepraktisan karena mudah dikemas dan didistribusikan. Sumber hayati yang saat ini sering digunakan untuk memproduksi bioetanol adalah tanaman yang mengandung nira bergula, bahan berpati, dan selulosa.

    tambah sumber informasi bioetanol : http://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaintegra/article/download/208/250.

  25. siti susanti NIM:115101013111003 kls C berkata:

    SITI SUSANTI NIM:115101013111003 KELAS C

    Menurut saya penggunaan bioenergi sangat bagus karena Penggunaan limbah biomassa untuk memproduksi energi mampu mengurangi berbagai permasalahan manajemen polusi dan pembuangan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Uni Eropa telah mempublikasikan sebuah laporan yang menyoroti potensi energi bio yang berasal dari limbah untuk memberikan kontribusi bagi pengurangan pemanasan global. Laporan itu menyimpulkan bahwa di tahun 2020 nanti 19 juta ton minyak tersedia dari biomassa, 46% dari limbah bio: limbah padat perkotaan, residu pertanian, limbah peternakan, dan aliran limbah terbiodegradasi yang lain
    Tempat penampungan akhir sampah menghasilkan sejumlah gas karena limbah yang dipendam di dalamnya mengalami pencernaan anaerobik. Secara kolektif gas-gas ini dikenal sebagai landfill gas (LFG) atau gas tempat pembuangan akhir sampah. Landfill gas bisa dibakar baik secara langsung untuk menghasilkan panas atau menghasilkan listrik bagi konsumsi publik. Landfill gas mengandung sekitar 50% metana, gas yang juga terdapat di dalam gas alam.
    Biomassa bisa berasal dari limbah materi tanaman. Gas dari tempat penampungan kotoran manusia dan hewan yang memasuki atmosfer merupakan hal yang tidak diinginkan karena metana adalah salah satu gas rumah kaca yang potensil pemanasan globalnya melebihi karbondioksida. Frank Keppler dan Thomas Rockmann menemukan bahwa tanaman hidup juga memproduksi metana CH4.

  26. Rizky Amalia Rosyadi berkata:

    Rizky Amalia Rosyadi / 125100300111052 / kelas C

    Menurut saya, dengan adanya mobil murah justru akan memperparah kemacetan dan global warming. Penggunaan gas dan bioetanol sebagai pengganti BBM merupakan hal yang sangat bagus, selain dapat mengurangi pencemaran juga dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah, serta mengurangi polusi. Mungkin kendala yang akan muncul adalah pro dan kontra dalam masyarakat yang belum memahami kelebihan dari penggunaan bioetanol daripada BBM. Mengatasi hal tersebut pemerintah harus lebih memeberikan wawasan yang luas kepada masyarakat indonesia agar masyarakat tidak ragu untuk menggunakan bioetanol dan gas.

  27. Ayu Yuni Afifah berkata:

    Ayu Yuni Afifah / 115100701111007 / Kelas C

    menurut saya, dalam setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan resiko. sama seperti dalam kasus ini, pemerintah sedang gencar mempromosikan mobil murah, namun ternyata di sisi lain terdapat dampak negatifnya, yaitu kemacetan yang berujung pada penggunaan energi atau bahan bakar yang berlebihan. saat ini memang Indonesia sedang mengembangkan bioetanol maupun biogas sebagai alternatif bahan bakar. konsep pengembangan energi terbarukan ini memang layak untuk dikembangkan. mengapa? karena bahan bakan seperti bensin dan solar adalah bahan bakar yang tidak terbarukan, artinya ketika bahan bakar ini telah habis, maka tidak ada lagi sumbernya. biosolar, biodiesel, bioetanol dll adalah sumber energi yang layak dikembangkan, bahan bakunya mudah, yaitu sampah dan limbah. konsep yang harus dikembangkan adalah zero waste. bila dikaji dari segi finansial, saat ini memang proses pembuatan bioetanol, biodiesel dll memang tergolong mahal karena teknologi yang digunakan juga cukup sulit bila harus dikembangkan dalam skala mass production. namun tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat energi terbarukan ini dapat dikembangkan secara massal setelah ada teknologi yang mampu mengolah limbah dan sampah ini menjadi energi baru, tentu saja hal ini menyebabkan harga jualnya juga tidak semahal sekarang. berdasarkan tipe continous production, semakin besar jumlah yang diproduksi, makan minimasi total biaya produksi juga dapat ditekan. sehingga dari segi finansialpun, profit yang didapatkan juga lebih besar.

  28. DITA MASITHA SORAYA 125100301111055 KELAS C berkata:

    Menurut saya penggunaan bioetanol sebagai pengganti BBM merupakan cara yang cukup efektif untuk mengurangi banyaknya polusi kendaraan akibat Bahan Bakar Minyak yang ada saat ini. namun yang jadi kendala untuk saat ini adalah belum adanya perusahaan yang mengelola bioetanol itu secara serius, seperti halnya pertamina yang mengelola minyak bumi. Dalam hal ini seharusnya pemerintah melakukan kerjasama dengan masyarakat maupun pihak-pihak terkait mengenai penyediaan sarana dan prasaran pemroduksian bioetanol sehingga dapat segera terlaksananya penggunaan bioetanol sebagai pengganti BBM yang selama ini digunakan oleh masyarakat.

  29. Sejak beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yang disebabkan menurunnya secara alamiah cadangan minyak serta pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya penggunaan transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan adanya bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui serta ramah lingkungan. Salah satu alternatif pengganti bahan bakar minyak adalah bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol bersumber dari gula sederhana, amilum dan selulosa. Amilum yang berbentuk polisakarida dapat dihidrolisis menjadi glukosa melalui pemanasan, menggunakan katalis dan pemanfaatan enzim. Glukosa selanjutnya difermentasi menghasilkan etanol. Fermentasi etanol merupakan aktivitas penguraian gula (karbohidrat) menjadi senyawa etanol dengan mengeluarkan gas CO2, fermentasi ini dilakukan dalam kondisi anaerob atau tanpa adanya oksigen. Umumnya, produksi bioetanol menggunakan mikroba Saccharomyces cerevisiae. Mikroba ini dapat digunakan untuk konversi gula menjadi etanol dengan kemampuan konversi yang baik, tahan terhadap etanol kadar tinggi, tahan terhadap pH rendah, dan tahan terhadap temperatur tinggi. Salah satu sumber hayati yang memiliki potensi besar sebagai bioetanol adalah biji durian. “PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN BANTUAN Saccharomyces cerevisiae DARI GLUKOSA HASIL HIDROLISIS BIJI DURIAN (Durio zhibetinus)”. Biji durian (Durio zibethinus ) terbukti mengandung karbohidrat dengan kadar tinggi yakni 43,6%. Produksi bioetanol dengan bantuan mikroba dipengaruhi oleh kadar glukosa sebagai substrat dan kondisi lingkungan proses fermentasi seperti suhu dan pH.

  30. sumberhttp://kimia.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jikub/article/view/76

  31. FIBRI RACHMA PUSPITA 125100300111002 Kelas C berkata:

    Menurut saya penggantian BBM dengan menggunakan bioetanal dan gas adalah cara yang cukup baik dalam menangani masalah polusi udara atau pencemaran lingkungan dan mengatasi masalah kelangkaan BBM. BBM dengan menggunakan bioetanol ini cukup ramah lingkungan, dan lebih murah dan hemat energi. Sebab BBM dengan bioetanol ini bisa didapatkan dari tanaman yang mengandung pati dan gula dengan melalui proses fermentasi. Sebaiknya sebelum BBM ini semakin langka pemerintah juga berusaha mengembangkan bioetanol ini untuk mensejahterakan rakyat. Dengan memgembangkan bioetanol ini secara tidak langsung kita juga menjaga lingkungan. Tetapi saat ini belum banyak yang memakai bietanol ini atau bisa juga belum ada perusahaan yang mengelolah dengan baik. Mungkin hal ini dapat disebabkan karena peralatan yang digunakan cukup mahal dan pemerintah yang kurang mendukung dengan program baru ini. Menurut saya, walaupun harga mahal tetapi dapat memberikan dampak positif yang lebih banyak itu harus lebih didukung, karena semua itu membutuhkan proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tetapi semua juga ada dampak negatifnya seperti, jika muncul bahan bakar murah dan mobil murah maka akan lebih banyak lagi orang yang menggunakan atau bahkan memiliki kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan kemacetan yang lebih parah. Jadi, Pemerintah sebaiknya meminimalkan import kendaraan bermotor, menaikkan pajak kendaraaan bermotor, serta memperbaiki kendaraan atau angkutan umum supaya masyarakat nyaman walaupun tidak naik kendaraan pribadi.
    Oleh karena itu sebaiknya pemerintah melakukan penyuluhan tentang bioetanol pada masyarakat baik itu dampak positif dan negatifnya. Supaya anatara masyarakat dan pemerintah ada timbal balik.

  32. Reny Nurul Utami berkata:

    salah satu yang pernah ditemukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar tidak terbarukan yakni pemanfaatan buah jarak, dan masih banyak lagi alternatif-alternatif alami yang lebih ramah lingkungan.
    namun yang belum bisa dilakukan negeri ini terhadap teknologi yang telah ditemukan oleh anak bangsa ataupun penemuan luar negeri adalah keistiqomahan dalam pengimplementasiannya.
    kebanyakan teknologi yang telah ditemukan baik dari PKM, penelitian atau dari kegiatan apapun, tidak dioptimalkan pengaplikasiannya namun hanya dibiarkan tertulis rapi hanya sebagai karya, bukan untuk kebermanfaatan bersama.

    pemanfaatan bioenergi di negeri ini harus lebih dioptimalkan lagi agar dapat dirasakan manfaatnya, dan teknologi harus terus dikembangkan untuk indonesia mandiri..

  33. Yepi Adellya Fitri R, NIM : 125100307111018, biondustri kelas S berkata:

    memang benar kemacetan akan semakin bertambah jika pengendara mobil semakin banyak. sudah banyak ditemukan dari berbagai penelitian tentang pemanfaatan bahan alami sebagai bioenergi. tetapi tidak ada tindak lanjut dari pemerintah untuk mendukung pengembangan dan produksi bioenergi. jika memang pemerintah ingin mengurangi polusi, seharusnya telah banyak perusahaan-perusahaan penghasil bioenergi di indonesia, bukan kendaraan mobil yang di perbanyak.

  34. tentang mobil murah ini dampak buruknya lebih banyak ketimbang baiknya yaitu seperti kemacetan apalagi ibukota negara kita sudah mengalami kemacetan ditambah lagi munculnya mobil murah LCGC ini akan memperparah kemacetan yang sudah ada. lagipula kita juga sudah memiliki busway dan kendaraan-kendaraan umum lainnya dan pemerintah juga akan meluncurkan monorail jadi untuk apa mobil murah tersebut? kita juga tidak dapat menjamin keamanan dari mobil tersebut. lebih baik pemerintah lebih memfokuskan ke kendaraan umum bagi masyarakat ketimbang mobil murah ini. di indonesia mulai digencarkan tentang bioenergi sebagai bahan pengganti bbm itu juga sangat baik di indonesia karena ramah lingkungan. Berdasarkan hasil kajian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) paling mutakhir tentang kondisi energi di Indonesia. Jika tidak ada eksplorasi baru, menurut kalkulasi ESDM, cadangan minyak bumi sekitar 9,7 barel dan diperkirakan akan habis 15 tahun lagi. Untuk cadangan batubara kita sekitar 50 miliar ton (3% potensi dunia) diperkirakan dapat digunakan sedikitnya 150 tahun mendatang. Untuk cadangan panas bumi sekitar 27 ribu MW (40% potensi dunia) dan gas 60 tahun lagi. Sedangkan untuk Tenaga air sekitar 75 ribu MW (0,02% potensi dunia). Jika pemerintah tidak berinisiatif mencari bahan terbarukan, maka negeri ini akan semakin terpuruk dalam hal pemenuhan energi. Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang diinduksi oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di Indonesia.Di Indonesia ada 49 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Beberapa tanaman yang potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol. masalahnya adalah para ilmuwan yang sudah meluncurkan bahan yang ramah lingkungan sebagai pengganti BBM ini tidak digubris oleh pemerintah. pemerintah hanya mendukung tetapi tidak melaksankannya hanya diam tidak bergerak dan tidak segera memasarkannya kepada masyarakat. solusinya adalah seharusnya pemerintah segera bergerak untuk mengganti BBM ini dengan bioenergi, pemerintah harus lebih memikirkan masyrakatnya ketimbang dirinya sendiri. harga bbm sendiri terus naik jadi alangkah baiknya jika bioenergi ini segera dipasarkan. PT Pertamina sendiri mendukung adanya pendirian pabrik bioetanol yang bekerjasama dengan organisasi di Jepang dan pertamina juga menginginkan 15% bbm dari bioenergi. jadi pemerintah hanya tinggal membuat pabrik bioenergi yang banyak selain untuk BBM juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat indonesia agar masyarakat indonesia terjamin kehidupannya di masa yang akan datang dan tak ada lagi yang namanya polusi udara.
    Link: http://www.tempo.co/read/news/2013/08/20/090505810/2025-Pertamina-Ingin-15-Persen-BBM-dari-Bioenergi
    http://apwardhanu.wordpress.com/2011/04/02/bioenergi-sebagai-alternatif-energi-masa-depan/

  35. M.Rizki.payoga berkata:

    Ketika bioetanol dan gas hidrogen merupaka terobosan yang paling tepat,sebetulnya pemerintah segera tanggap melakukan sosialisasi guna mengurangi pemakaian BBM,agar mengurangi tingkat polusi yang ada. Dengan pemakaian bioetanol dan gas hydrogen membantu pelestarian lingkungan yang lebih sehat. Untuk mobil murah saya tidak setuju karena menurut saya kenaikan taraf transportasi belum bisa di imbangi dg kwalitas sarana dan prasarana yg ada sehingga dampaknya akan seakin terjadi kemacetan yg luar biasa.

    Nama : M.Rizki.Prayoga
    NIM : 125100307111048
    Kelas : N

  36. ANDRIAWAN ARDITAMA 125100301111036 berkata:

    saya sangat setunju dengan penggunaan bioenergi sebagai pengganti BBM,karena hal tersebut mampu mengatasi polusi udara dan mengatasi semakin melonjaknya harga BBM tersebut.namun masih banyak permasalahan dalam penggunaan bioenergi ter tersebutyaitu masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bioindustri tersebut.Para penyuplai bahan tidak bisa kontinyu karena keterbatasan modal,alat ,kurangnya teknologi produksi,dan kurangnya SDM yang berkualitas.masih kurangnya aspek-aspek pendukung seperti tempat pengisian bioenergi .cara mengatasi hal tersebut yaitu pemerintah harus memegang kendali penuh terhadap sumber daya ini karena ini menyangkut kepentingan orang banyak.yaitu dengan membuat BUMN yang mampu mendukung&mengatur petani atau penyuplai bahan agar mampu memproduksi bahan bakar bioenergi tersebut secara kontinyu dan stabil sehingga bioenergi tersebut bisa digunakan setiap saat dan mampu menguntungkan bagi pemerintah,para petani dan seluruh stekholder di dalamnya.Memanajemen dengan baik perusahaan produsen bioindustri,Menggencarkan promosi manfaat bioenergi disetiap media sosial agar penyebaran informasi tentang bioenergi cepat.membangun aspek pendukung agar semua kebutuhan bisa terpenuhi.semoga bermanfaat.

    • ANDRIAWAN ARDITAMA 125100301111036 kelas I berkata:

      kelas I

      • ANDRIAWAN ARDITAMA 125100301111036 kelas I berkata:

        saya sangat setunju dengan penggunaan bioenergi sebagai pengganti BBM,karena hal tersebut mampu mengatasi polusi udara dan mengatasi semakin melonjaknya harga BBM tersebut.namun masih banyak permasalahan dalam penggunaan bioenergi ter tersebutyaitu masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bioindustri tersebut.Para penyuplai bahan tidak bisa kontinyu karena keterbatasan modal,alat ,kurangnya teknologi produksi,dan kurangnya SDM yang berkualitas.masih kurangnya aspek-aspek pendukung seperti tempat pengisian bioenergi .cara mengatasi hal tersebut yaitu pemerintah harus memegang kendali penuh terhadap sumber daya ini karena ini menyangkut kepentingan orang banyak.yaitu dengan membuat BUMN yang mampu mendukung&mengatur petani atau penyuplai bahan agar mampu memproduksi bahan bakar bioenergi tersebut secara kontinyu dan stabil sehingga bioenergi tersebut bisa digunakan setiap saat dan mampu menguntungkan bagi pemerintah,para petani dan seluruh stekholder di dalamnya.Memanajemen dengan baik perusahaan produsen bioindustri,Menggencarkan promosi manfaat bioenergi disetiap media sosial agar penyebaran informasi tentang bioenergi cepat.membangun aspek pendukung agar semua kebutuhan bisa terpenuhi.semoga bermanfaat.mohon maaf apabila ada kekurangan.

Tinggalkan Balasan ke Mohammad Fahty Dewantara Batalkan balasan